tag:blogger.com,1999:blog-81801843097315263112024-02-07T20:47:56.094+07:00Kacang Juga Bisa Nulis ;))Yea, jangan mentang-mentang Kacang bisa ngegelinding di jalanan berbukit dia jadi ga bisa nulis. Ga, ga. Sama sekali salah itu pikiran. Gue suka nulis dan ga ada yang salah sama kegiatan menggelinding gue. Iya toh? #lhoSebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.comBlogger64125tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-49405885497452152572012-08-02T13:07:00.003+07:002012-08-02T13:09:34.047+07:00InsyaAllah<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">"Karena Allah Maha-Mengetahui mana yang paling baik untuk umat-Nya."</span></blockquote>Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-21119924363548505732012-08-01T01:12:00.002+07:002012-08-01T05:11:49.542+07:00Teman Curhat Paling Baik Yang Pernah AdaAssalamu'alaikum.<br />
<br />
Kamu pernah curhat? Kalau iya, ke siapa? Teman, sahabat, pacar, atau orang tua? Ya, mereka mungkin orang-orang yang paling sering kamu tumpahi masalah dan keluhanmu. Juga yang sering keciptratan bahagia dan rasa senangmu. Tapi kamu tahu tidak, ada yang lebih, jauh lebih suka mendengarkanmu membicarakan segala keluh-kesah dan kebahagiaanmu ketimbang mereka?<br />
<br />
Ya benar. Jawabannya adalah Allah Subhanahuwata'ala.<br />
<br />
Kalau kamu curhat dengan temanmu, apa jawaban yang kamu dapat dari mereka? Mungkin bentuk-bentuknya adalah semacam <i>consoling</i>, tepukan di pundakmu diiringi kata-kata 'sabar ya,' saat kamu sedih atau 'aku turut senang,' saat kamu berbahagia.<br />
<br />
Curhat dengan sahabat dan pacar, mungkin akan terasa lebih <i>intimate</i> dengan bumbu rahasia yang setingkat lebih tinggi dari curhat dengan teman. Yah, mereka orang yang spesial untukmu dan selalu memberimu <i>support</i> kapanpun kamu membutuhkan. Dan yang kamu bisa dapat dari mereka tidak hanya tepukan dan kata-kata manis pertanda mendengar, tapi sebuah pelukan hangat dan tips-tips agar kamu menjadi lebih baik.<br />
<br />
Sementara curhat ke orang tua, ini jauh lebih dalam lagi. Kamu bisa mengatakan apa saja dengan konsekuensi membuat hati mereka bahagia atau sebaliknya, menyakiti mereka. Karena kamu selamanya di mata mereka adalah anak mereka, meski usiamu sudah tidak pantas disebut anak-anak lagi. Mereka yang dititipi oleh Allah SWT atasmu. Memiliki tanggung jawab membesarkanmu. Curhat ke mereka adalah satu jalan menenangkan, karena kamu akan dimandikan dengan segala wejangan kebaikan karena mereka mengerti kamu dan mungkin pernah mengalami hal yang sama, dulu sekali, saat seusiamu. Lalu mereka akan memelukmu, memberikanmu ketenangan, mencium keningmu, lalu membiarkanmu melangkah lagi sambil menekankan pada diri mereka bahwa kamu sudah cukup dewasa untuk membuat pilihan atas kehidupan yang kamu jalani.<br />
<br />
Tapi curhat pada Allah SWT, ceritanya lain lagi.<br />
<br />
Jujur saja aku bukanlah orang yang dekat dengan-Nya. Aku menjauhi-Nya, melanggar larangan-Nya, tidak mematuhi perintah-Nya, melalaikan kewajiban-kewajiban yang seharusnya kujalankan atas nama-Nya. Akulah yang menjauh, dan akulah yang tidak berkeinginan mendekat pada-Nya. Aku mungkin berpenampilan tertutup, dengan hijab menutupi helaian rambutku. Tapi aku bukanlah orang yang begitu saja suci. Pakaianku terkadang masih tidak sempurna menutup aurat. Masih membentuk siluet tubuhku. Yang ini mungkin agak susah kuubah, tapi aku yakin pasti bisa kuperbaiki suatu hari nanti. Begitu juga dengan ahlak yang gagal aku bangun sebelum hari ini.<br />
<br />
Aku tidak begitu saja menjadi bersih. Tidak begitu saja dosaku diampuni. Tapi aku tahu inilah saatnya aku berusaha lagi, mendekat pada-Nya sekali lagi, menjadi hamba-Nya selagi kesempatan masih Ia beri. Maka dengan segala kesesakan di ulu hatiku, aku menghadap-Nya. Dan pada ayat pertama Al-Fatihah yang kubaca, air mataku membanjir tanpa kusadari. Kutarik nafasku pelan, menenangkan diri. Saat itulah aku memahami makna 'Alhamdulillahirrobbil aalamin'. Aku mensyukuri dengan sungguh-sungguh segala yang Ia berikan dalam hidupku, dan menjanjikan untuk meniatkan segala yang kulakukan hanya untuk-Nya.<br />
<br />
Selepas tahiyat akhir dan salam, aku termenung. Mencoba menenangkan diriku setenang-tenangnya, mengosongkan pikiranku dan menjernihkan nuraniku, baru aku berani menengadahkan tangan. Mensyukuri semua nikmat yang diberikan dan membuka semua uneg-uneg yang memberatkan. Karena Ia Maha-Mendengar, tak sepatahpun kata kuucapkan besar-besar. Tak perlu orang lain tahu isi pembicaraanku dengan-Nya. Lalu topik demi topik mengalir, beriringan dengan tetes demi tetes air yang menghangat di pipi.<br />
<br />
Aku akhirnya berbicara lagi pada-Nya.<br />
<br />
Dzat yang mengindahkan kehidupanku dengan segala kuasa dan cobaan-Nya. Yang dengan begitu elegan mengingatkanku untuk menemui-Nya, berbicara pada-Nya, meminta ampunan serta petunjuk-Nya. Aku diam, Ia juga tak bersuara. Tapi aku tahu kami heboh jauh di dalam lubuk hatiku. Ruangan yang hening sedemikian kontrasnya dengan segala kata-kata yang beruntun keluar di dalam pikiranku. Ia Maha-Mendengar, Maha-Tahu. Ia pasti mengerti maksudku, meski mungkin kalimat yang kugunakan tidak sesempurna penyair abad pertengahan. Aku tahu Ia tak butuh itu. Ia hanya ingin aku bicara pada-Nya, menemui-Nya setelah absen sekian lama.<br />
<br />
Sungguh Allah SWT membuatku begitu tenang, begitu ringan, begitu bahagia dan lega. Ia seolah mengingatkanku bahwa aku tak akan pernah sendirian. Ia selalu ada untuk mendengarkanku berkeluh kesah, meminta rahmat serta ampunan-Nya. Ia masih di sana kapanpun aku ingin curhat pada-Nya. Tidak pernah temanku, sahabatku, kekasihku, bahkan orang tuaku, menenangkanku hingga jauh ke lubuk hati. Hingga tubuhku terasa seringan kapas. Mungkin kamu mengira kelegaanku datang karena aku mengeluarkannya lewat tangisan. Tidak. Tangisan itu keluar justru karena aku membicarakan seluruh pemikiranku pada-Nya. Tangisan itu keluar begitu saja tanpa bisa kutahan. Dan memang tidak perlu kutahan, mengingat hanya ada aku dan Ia yang tengah mendengarkanku.<br />
<br />
Subhanallah.<br />
<br />
Allah sungguh Maha-Besar. Allahuakbar. Sesungguhnya Ia adalah tempat bercerita paling baik yang pernah ada. Rugilah kamu bila tidak pernah memanfaatkan waktu habis sholatmu untuk berlama-lama bercerita pada-Nya. Meminta ampunan dan petunjuk-Nya. Berterima kasih pada-Nya. Kamu mungkin berdoa setiap waktu. Ya, Ia mendengarmu setiap waktu. Tapi sungguh sesaat setelah kamu melaksanakan kewajiban sholatmu, menyebut asma-Nya dan bertasbih pada-Nya, itulah saat terbaik untuk bicara pada-Nya. Karena saat itu kamu akan merasa memiliki-Nya, sebagaimana Ia memilikimu. Saat itu kamu akan merasa Ia mengerti dirimu luar dalam. Ia tahu kamu, masa lalumu, juga masa depanmu. Ia tahu lahirmu, hidupmu, juga matimu. Ia-lah yang paling mengerti dirimu, paling, paling mengerti dirimu.<br />
<br />
Sungguh aku menyarankan, wahai sahabat-sahabatku yang telah baik meluangkan sedikit waktu untuk membaca tulisanku. Menghadaplah pada-Nya. Bicaralah pada-Nya. Sungguh Ia Maha-Pengasih lagi Maha-Penyayang. Maha-Memberi dan Maha-Mengetahui. Yakinlah Ia pasti memberimu jawaban. Entah itu 'ya' entah itu 'tidak sekarang' atau 'belum', Ia pasti akan memberimu jawaban terbaik. Ia akan memberimu apa yang sepantasnya kau dapat, kau pilih, dan kau jalani. Jadi, sahabat-sahabatku yang baik,<br />
<br />
Sudahkah kau curhat pada Allah Subhanahuwata'ala hari ini? Ia pasti tengah menunggumu dan siap menyambutmu.<br />
<br />
Wassalamu'alaikum.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-83765787838182200972012-07-24T13:06:00.001+07:002012-07-24T14:48:10.060+07:00Been a WhileI'm in shock.<br />
<br />
No, it's not that simple to say but, still. I'm in shock. Like shock, shock. It's already Ramadhan and it's my 5th day fasting. 25 to go. But no, this post won't have anything related to this holy month. It's about me, and the shock that still frightened me.<br />
<br />
I feel like I need to tightened my grab.<br />
<br />
I know that it'll be pretty risky since there's no one who wants to be grabbed tightly. You see, I'm the type who actually don't really care. But things, again, are not as simple as that. This is my first encounter of such kind of fanatism--something I never know was really exist. May be because all the relationships I involved in are with some average guys. Okay sorry to say but, hey, you guys really are just average. #slapped<br />
<br />
Now yes, you can feel the heat already. It's indeed about my current relationship. And since people aren't really bothered to read my blog, I'll just post it here and hopefully you guys would just think that this is just another ordinary post--except it's written in (a-gramatically-poor) English.<br />
<br />
I'd like to openly state that I feel a little bit insecure.<br />
<br />
Since I'm not pretty, I don't have a good grade, I'm just an ordinary girl trapped in a petite yet not so good looking frame. Those achievements I made are completely sealed in my past, and people hate their past. So now I really am just a super, duper, really just another girl who (finally) has a little touch of luck.<br />
<br />
I really want to be something, so that I'll not just be a burden who depends on luck. But my lack of movements are inversely match with my desires. I even rarely complete those short stories I made. I love to write but I hate to end it. It's somehow being another big burden for me since I only love the start and have no intention to make an end. And yes, it's not good, since there must always be an end.<br />
<br />
I want to be something, so that I'll be, at least, a suited partner who is worth to have.<br />
<br />
Since, well, this is the first time I have such a great figure as a partner. He can do anything and lacks of flaw. Things usually only I could do between me and my partner now are reversed. And that's just how things started to get complicated. Since he's so good at almost everything he does, even I do. I really want to set my mind to be more positive, since those are things I should be proud of. But still, may be because I always set myself as the alpha who can do anything for both of us to make things easier and well balanced. Now that I don't need to do that anymore, come to think of it, I feel a little bit empty and bitter.<br />
<br />
I usually depend on my partners while silently make them depend on me. But now, I feel like he doesn't really need me. He can do anything that I can, so he doesn't really need any help. That's just how I ended up thinking that I might just be a burden to him. All I can do averagely are his specialities, so he doesn't need any help. Or is it because I just want to be involved with things he does? May be, but I know exactly that I might just be a real burden to him if I do so.<br />
<br />
And the thing is, I recently found a Tumblr dedicated to my current partner. And that's how I started to feel more and more insecure, since he actually has that kind of fan (and didn't realize it until I actually told him). It's something to be proud of but, you know, drama~ I feel more and more insecure by days. Really, guys, what should I do?<br />
<br />
I started to lose my confidence.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-29159717543939266502012-05-22T15:37:00.000+07:002012-07-24T13:40:06.969+07:00사랑하는 사람<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3V-zyu_b-Z84H0mM40t7LrvgO_TpzcZUlzjoxKdXErCzHzKy0qV9rXoQggf0VFpVLGC1agvwoz9321PongOq7nTm5CQvXEHmlutAP3a-pii4SGMtLFa_Q5ZtcCtJNbBbWvDb89lERPd0/s1600/Kak+Hamra.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3V-zyu_b-Z84H0mM40t7LrvgO_TpzcZUlzjoxKdXErCzHzKy0qV9rXoQggf0VFpVLGC1agvwoz9321PongOq7nTm5CQvXEHmlutAP3a-pii4SGMtLFa_Q5ZtcCtJNbBbWvDb89lERPd0/s400/Kak+Hamra.png" width="292" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<center>So... uhh, latihan coloring. #kabur</center>Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-40304159489964831712012-04-07T21:49:00.002+07:002012-04-10T11:12:53.634+07:00Aaa, That's Why<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">"Kan kita rusuk yang ilang, jadinya pas gitu rasanya kalo dipeluk."</span> - Kia Unnie</blockquote>Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-26779897823583335142012-04-07T21:00:00.003+07:002012-04-07T22:34:52.423+07:00You and Me :*<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZhvquU1jxJPvc_ciNLxnGAgcdfjvd4ayVJ-OtxLrNoF5GFVkSdz4rYfH3djSemSdZk8XchCR48z-UQEvaS78y92j1gzSSo9UceqLJQDi-N0T3grqtqJvSQGa-bGoc9W0c6CFtfkF_EQ0/s1600/You-and-Me1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZhvquU1jxJPvc_ciNLxnGAgcdfjvd4ayVJ-OtxLrNoF5GFVkSdz4rYfH3djSemSdZk8XchCR48z-UQEvaS78y92j1gzSSo9UceqLJQDi-N0T3grqtqJvSQGa-bGoc9W0c6CFtfkF_EQ0/s1600/You-and-Me1.gif" /></a></div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: arial, sans-serif; font-size: 24px;"></span><br />
<br />
<br />
<br />
<center>아저씨, <span style="background-color: whitesmoke; font-family: arial, sans-serif; font-size: 24px;">사랑해</span><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: arial, sans-serif; font-size: 24px;"></span>~</center><center><span style="font-size: x-small;">(c) Chibi by <a href="http://supijo.deviantart.com/" target="_blank">아저씨</a></span></center>Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-74241786277955857202012-04-07T20:50:00.002+07:002012-05-01T01:44:35.024+07:00Telepon Umum dan Dirinya<br />
Telepon umum.<br />
<br />
Dipandanginya.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Lalu pergi.<br />
_____<br />
<br />
Telepon umum yang sama.<br />
<br />
Masih dipandanginya.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Dan lagi-lagi, hanya untuk ditinggalkan kemudian.<br />
_____<br />
<br />
Telepon umum, masih yang sama, keesokan hari lagi.<br />
<br />
Dan ia masih memandanginya sembari lewat.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Lalu meninggalkannya lagi kemudian, setelah lengosan.<br />
_____<br />
<br />
Telepon umum itu lagi. Kalau dia wanita, pasti sudah mulai merasa dirinya diikuti <i>stalker</i>.<br />
Dan ialah <i>stalker</i> itu, yang tak berani mendekat meski menghentikan langkahnya tepat di depan pintu telepon umum yang selalu terbuka.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Dan telepon umum itu mulai hafal, selanjutnya ia hanya akan melengos, lalu meninggalkan tempat itu lagi. Hanya untuk kembali di hari berikutnya. Ya, lagi. Seperti biasanya.<br />
_____<br />
<br />
Lihat sendiri kan? Kalau diajak taruhan seseorang apakah <i>stalker-</i>nya masih ada atau tidak, ia pasti menang karena menjawab 'masih'. Lihatlah sendiri buktinya.<br />
<br />
Ia lagi, masih menghentikan langkah tepat di depan pintu telepon umum yang memang terbuka untuk umum, meski orang-orang di sekelilingnya sibuk melangkah ke tujuan masing-masing. Tanpa berhenti seperti dirinya, yang masih akan tetap melengos, semakin hari semakin dalam, sebelum kemudian beranjak dengan bahu turun. Lesu.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Mungkin telepon umum akan bisa menyombongkan diri pada teman-temannya sesama telepon umum, bahwa ia adalah telepon umum pertama yang memiliki apa yang manusia sebut dengan penggemar rahasia. Keren.<br />
_____<br />
<br />
Bagus! Telepon umum berhasil menang taruhan dikencingi anjing melawan pohon beringin sebelah. Terbukti hari ini yang disebut-sebut sebagai penggemar rahasia sang telepon umum, sekali lagi, datang hanya untuk berdiri.<br />
<br />
Ia masih berdiri di depan pintu telepon umum, membuat telepon umum ingin terbahak di depan muka si beringin yang yakin ia pasti bosan mendatangi si telepon umum. Salah, sama sekali salah. Kasihan beringin. Padahal dipipisi anjing adalah hal yang paling dibenci beringin. Yah, mungkin telepon umum harus berterima kasih padanya.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Karena kedatangannya setiap hari, yang hanya berdiri memandangi telepon umum dalam diam sebelum melengos dalan dan beranjak pergi telah menjadi hiburan sekaligus keseharian si telepon umum. Yah, istilah gaulnya <i>sinetron stripping</i>.<br />
_____<br />
<br />
Hari ini telepon umum taruhan dengan kotak pos ujung jalan, bahwa penggemarnya akan datang seperti biasa. Di jam yang sama, dengan baju yang sama, dengan gerak-gerik yang sama, dengan diri yang sama dan pandangan sama, menatap ke arah telepon umum penuh cinta.<br />
<br />
Benar saja. Ia datang, memandang telepon umum yang bersiap menagih ke anjing liar komplek untuk pipis di kotak pos agar tukang pos yang datang harian akan jijik pada kotak itu. Ia berdiri, dalam diam dan bahu turun menatap pintu telepon umum yang terbuka lebar seolah (pada kenyataannya, memang) menyambutnya. Tapi ada satu hal yang berbeda. Mungkin agar telepon umum tidak taruhan lagi.<br />
<br />
Tidak lagi.<br />
<br />
Telepon umum hanya bisa tertegun saat akhirnya ia masuk ke dalam kotak telepon umum dengan bahu yang terangkat dan pandangan lurus penuh motivasi diri, menutup pintu di belakangnya kemudian. Lengosan digantikan tarikan nafas yang bersifat menenangkan, dan mulutnya sibuk komat-kamit mengumpukan keberanian. Sebelum kemudian ia menarik selempar kertas bertuliskan digit-digit berbeda yang segera ia tekan di tombol telepon umum. Terdengar nada sambung.<br />
_____<br />
<br />
Sudah satu bulan sejak kejadian kemarin dan telepon umum tidak pernah melihatnya lagi.<br />
<br />
Ia, yang entah sejak kapan menjadi keseharian telepon umum. Menjadi <i>sinetron stripping</i> dengan episode demi episode yang tak berjalan cerita. Sama setiap hari. Diulang setiap hari. Rutinitas setiap hari.<br />
<br />
Tidak lagi.<br />
<br />
Telepon umum yakin sudah, kejadian kemarin itu adalah puncak dari penderitaan dirinya. Sudah nyaris sebulan juga ia memandangi telepon umum hingga wajahnya bisa dihafal. Dan sekarang ketiadaannya adalah bukti positif, bahwa ia tak akan pernah lagi kembali karena telepon umum adalah saksi kunci yang akan membawanya ke masa lalu yang lebih baik dilupakan. Selamanya.<br />
_____<br />
<br />
<i>"Halo?"</i><br />
<br />
"Ha-ha-halo."<br />
<br />
<i>"Siapa ini?"</i><br />
<br />
"U-uhh, ini De-Desti?"<br />
<br />
<i>"Iya benar. Saya bicara dengan siapa?"</i><br />
<br />
"Sa-saya ingin jadi pacar Desti."<br />
<br />
<i>"Haa?"</i><br />
<br />
"Saya su-sudah melihat Desti sejak lama. Su-sudah ingin mengenal sejak lama. Sudah me-mengumpulkan keberanian sejak lama untuk--"<br />
<br />
<i>"Sinting ya?"</i><br />
<br />
"De-Desti?"<br />
<br />
<i>"Siapapun elo, gue ga akan mau jadian ama elo. Dasar sakit lo!"</i><br />
_____<br />
<br />
Telepon umum miris. Masih membekas dalam ingatan telepon umum betapa ia tak mampu berucap lagi setelah sambungan diputus. Ia terduduk, sesaat tak bisa melakukan apapun saking syoknya. Dan kemudian apa yang ditakutkan terjadilah.<br />
<br />
Tangisan seperti bayi di tubuh raksasa terdengar. Tak tanggung-tanggung ia meraung pilu sembari menempelkan tubuhnya di dinding telepon umum. Ia menjerit, menjerit hingga semua orang melirik. Ia menangis, menangis hingga semua orang berjengit. Ia ingin mati saat itu juga.<br />
<br />
Lagi.<br />
<br />
Dan yah, telepon umum bisa apa untuk menghalanginya bergerak menuju rel kereta api tak jauh dari mereka, melintasi perbatasan saat bunyi lonceng terdengar dan merelakan tubuhnya dihempas bersama gerakan maha cepat dari kereta api. Keindahan dalam merah menciprat karya seni itu, dan selesailah sudah.<br />
<br />
Tak akan pernah, tak kan lagi pernah, telepon umum menemukan orang yang memiliki keinginan begitu kuat namun tak berkemampuan untuk mewujudkan. Yah, seperti dirinya, yang tak akan lagi mencoba mengagumi seseorang dalam hening di akhirat nanti. Menyedihkan.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-5147672507668975882012-02-02T21:40:00.001+07:002012-04-08T03:04:08.911+07:00Janji<br />
Jadi dia sudah tidak ada?<br />
<br />
Kalau saja kata-kata itu terucap, ya. Yang jadi masalah, lidahku masih kelu meskipun otak telah memerintah. Terlalu syok, bisa dibilang begitu. Mungkin penampilanku saat ini terlihat sangat konyol--penuh keringat, dengan pakaian rapi khas seseorang yang baru menyelesaikan kelasnya di kampus dan langsung melarikan dirinya sendiri ke tempat yang disebut oleh seseorang di balik telepon. Informasi yang salah tempat.<br />
<br />
Jujur aku masih lelah--hari ini ada tiga kelas yang masing-masing memakan tiga SKS. Artinya aku sudah berada di kampus dari pagi sampai sore. Tapi telepon yang aku terima barusan tak bisa diabaikan. Sama sekali tak bisa, bahkan membuatku berlari meski tenaga tidak kumiliki karena belum diganti makan siang. Sebagai lelaki aku masih punya cadangan tenaga kan? Masa cengeng?<br />
<br />
Tapi terlambat.<br />
<br />
Secepat apapun kakiku berlari, angin tetap tak akan tertangkap. Sama seperti sang penyabut nyawa.<br />
<br />
<i>Kenapa?</i><br />
<br />
_____<br />
<br />
"Aku benci kamu, tahu?"<br />
<br />
"Tahu."<br />
<br />
"Terus kenapa kamu masih di sini?"<br />
<br />
"Karena aku <i>suka</i> kamu, tahu?"<br />
<br />
"..."<br />
<br />
Dia tidak menjawab, membuat senyum kemenangan terhadir di bibirku. Yah, bagaimanapun juga aku terlalu tampan untuk ditolak terus, kan? Hahaha.<br />
<br />
Ia melengos sambil mendorong laptopnya, terlihat sebal dengan pertanyaan balasanku barusan. Aku sendiri nyengir, membiarkannya melipat dua lengan di depan dada. "Kenapa sih kamu ngotot sekali?"<br />
<br />
Aku angkat bahu. "Karena kamu juga ngotot."<br />
<br />
Dua alisnya mengkerut. "Terus kenapa aku?"<br />
<br />
Kali ini ganti aku yang melengos. Sudah berapa kali aku mendapat pertanyaan ini, masalahnya. "Karena kamu itu kamu, Anya."<br />
<br />
"Itu kamu tahu," gadis itu memandangku sebal. Dibereskannya buku-buku di atas meja sebelum ia beranjak, kesal. "Aku cuma aku, Arza. Carilah perempuan lain."<br />
<br />
_____<br />
<br />
Kutatap pintu yang kini terbuka. Beberapa temannya yang kukenal berurai air mata. Aku tak bisa berkata apa-apa saat Ryan, pacar dari salah satu kawannya sekaligus teman baikku, menepuk pundakku iba.<br />
<br />
"Sabar ya, Za."<br />
<br />
Sabar?<br />
<br />
Sabar kepalamu.<br />
<br />
"Padahal... padahal tadi pagi dia ga apa-apa," kekasih Ryan, Yasmin, kembali terisak sebelum bahunya ditepuk-tepuk Ryan. Aku terdiam. Ya, aku tahu pasti dia tadi pagi tidak kenapa-kenapa. Tadi pagi dia masih ada, masih bersamaku, masih melempar senyum padaku. Tapi sekarang, katanya dia sudah tidak ada? <i>Tidak ada bagaimana</i>?<br />
<br />
Aku memandang lurus pintu yang tadi mereka lewati, tatapanku kosong. Berharap tiba-tiba dia keluar dan bilang, '<i>surprise!</i>' seperti saat ulang tahunku minggu lalu. Tapi tak ada apa-apa, tak ada sosoknya yang penuh senyum menyambutku dalam peluk. Hanya ada beberapa sosok suster dan perawat laki-laki (aku tak tahu apa sebutannya) yang mendorong sebuah tempat tidur dengan sosok tertutup kain putih sampai kepala terbaring di atasnya. Orang yang selamanya tak akan pernah kembali.<br />
<br />
Dan kali ini aku yang gantian merasa lemas. Lemas sampai kakiku tak bisa diajak berkompromi. Aku terduduk di tempat kemudian, menimbulkan bunyi debam menyakitkan. Ryan yang ada di sebelahku buru-buru mendudukkan dirinya, memasang wajah khawatir. Kontradiksi, Yasmin menangis makin keras.<br />
<br />
____<br />
<br />
"Apa? Anya--Anya kenapa?"<br />
<br />
"Anya tadi pingsan, Za! Kamu buruan ke sana, cepat!"<br />
<br />
Aku panik. Yasmin yang memberi tahuku tampak jauh lebih panik. Cepat-cepat kuraih tasku yang lumayan berat, separuh menyesal kenapa aku harus meminjam lima buku sekaligus dari perpustakaan hari ini. Tapi bagai kesetanan, aku berlari menuju tempat yang Yasmin tunjukkan. Ruang K-5. Sebenarnya cukup aneh, kenapa Anya bisa pingsan di ruangan yang biasanya terkunci rapat itu. Apa mungkin dia tidak sengaja melihat hantu? Bodoh, padahal selain penakut, badannya lemah.<br />
<br />
Tak kupedulikan sekitarku saat aku berlari naik ke lantai dua, tempat ruang kelas itu berada. Kepalaku pusing, telingaku berdenging dan meski tenagaku rasanya tiba-tiba terkuras, kakiku masih kupaksa melangkah tanpa mengurangi sedikitpun kecepatannya.<br />
<br />
Tidak terlihat seorangpun yang kukenal saat aku tiba di lantai dua. Lorong yang dipagari oleh kelas-kelas tampak begitu kosong. Padahal kelas terakhir seharusnya baru berakhir. Bahkan Yasmin saja sudah berlari-lari begitu. Kusesali pilihanku untuk bolos kelas barusan hanya karena aku takut dijahili. Ya, menurut kalender di atas mejaku, hari ini--<br />
<br />
"<i>Surprise!</i>"<br />
<br />
--aku berulang tahun.<br />
<br />
"H-ha?"<br />
<br />
Lantunan lagu <i>Happy Birthday</i> terdengar diiringi tepukan riuh rendah. Tapi telingaku tak mampu menangkap suara apapun seiring dengan mataku yang terpaku. Di hadapanku seorang bidadari tengah tersenyum, dan momen berikutnya kurasakan jantungku yang sempat berhenti kembali berdetak. Sangat cepat.<br />
<br />
"<i>Happy birthday</i> apanya? APANYA HAH? SIALAN KALIAN! HAMPIR AJA JANTUNGKU COPOT, TAHU?"<br />
<br />
Dan tempat itu mendadak hening.<br />
<br />
Aku nyengir lebar kemudian. "Ya sudah. Mana sini kadonya?"<br />
<br />
____<br />
<br />
"Za, berdiri Za."<br />
<br />
Gimana bisa berdiri?<br />
<br />
"Arza jangan beginiiiiiii."<br />
<br />
Jangan begini apanya?<br />
<br />
Yah, pada saat seperti ini, sempat-sempatnya aku berpikir serius terhadap omongan mereka. Pintar sekali sih. Kupegang kepalaku yang mulai terasa semakin berat sebelum kusadari pandanganku sudah mulai berkunang-kunang. Lihat sendiri kan, apa yang kutakutkan sekarang jadi kenyataan. Apa yang selama ini kuanggap candaan berbahaya, menjadi seriusan berbahaya pada diriku sendiri.<br />
<br />
"Hei," kata-kata pertama yang keluar dari bibirku adalah panggilan terhadap mereka berdua. Buru-buru Ryan memegang pundakku. Matanya memandang iba.<br />
<br />
"Ya? Kenapa Za?"<br />
<br />
"Mana Anya?"<br />
<br />
Pertanyaan singkatku kembali membuat tangis Yasmin pecah. Padahal mata gadis itu bengkak sempurna, menunjukkan bahwa setidaknya dia sudah menangis sejak lima belas menit yang lalu tanpa henti. Oke, aku mulai terdengar menyedihkan. Tapi tetap saja aku tak peduli. Saat seperti ini aku mana bisa peduli.<br />
<br />
"Arza, Anya udah--"<br />
<br />
"Mana Anya?"<br />
<br />
"Arza...."<br />
<br />
"ANYA MANA ANYA?"<br />
<br />
Cepat aku berdiri, menyingkirkan tangan Ryan yang masih ada di bahuku. kularikan langkah menyusul tempat tidur yang belum jauh dan membuka jalan untukku sendiri, tepat di sebelah kepalanya yang tertutup kain putih. Kusibak benda itu jauh-jauh, dan kulihat wajahnya. Putih bersih. Memejam sempurna. Bibirnya mengatup, tanpa sedikitpun senyum. Dan tak akan pernah lagi tersenyum.<br />
<br />
Anya.<br />
<br />
"Hei," kutepuk-tepuk pipinya, membuat salah satu perawat laki-laki bereaksi. Segera dia memarahiku tapi tak kupedulikan. Sekali lagi kupukul pipinya, kali ini dengan kedua tanganku. "Anya, bangun Nya!" Panggilku putus asa. Tapi tetap tak ada jawaban. Di sisi lain lorong, tangisan Yasmin yang tadi pecah lagi kini membesar, nyaris menyerupai raungan. Tapi aku tuli--menulikan telingaku sendiri.<br />
<br />
"Maaf Mas, tapi--"<br />
<br />
"Anya kamu ga boleh mati! Kamu ga boleh ninggalin aku! Kamu sudah janji, Anya! Kamu sudah janji!"<br />
<br />
Tidak ada lagi kalimat yang bisa kuucapkan. Lidahku kembali kelu. Sisa kata-kata yang tersimpan di otak dan hatiku kini diucapkan dalam bentuk lain. Air mata.<br />
<br />
Padahal kamu sudah berjanji padaku. Lupakah?<br />
<br />
____<br />
<br />
"Oke, oke, kita jadian. Puas?"<br />
<br />
Aku mengerjap tak percaya. Setelah berkali-kali pernyataan cintaku ditolak oleh gadis di hadapanku ini, akhirnya aku diterima juga. Kalau saja aku bisa salto, aku akan melakukannya sambil lari keliling lapangan sepuluh kali dan berteriak-teriak. Sayang selain aku tidak bisa salto, energiku mana cukup untuk melakukan hal konyol seperti itu. Lagipula, tidak nyambung. "Serius nih?" Tanyaku tak percaya. Pandanganku berbinar.<br />
<br />
"Tapi," Anya memandangku sinis sambil dua tangannya masih terlipat di depan dada. "Janji padaku satu hal."<br />
<br />
"Apapun itu," sahutku yakin. Apapun kondisinya, kebahagiaanku saat ini tak sebanding dengan apapun. Dan sekadar berjanji--bah, tidak sebanding. Silakan buat aku berjanji bahkan untuk membelikan sebongkah berlian. Dengan cara apapun juga akan kubelikan.<br />
<br />
"Janji ya, Arzadika. Kamu tidak akan meninggalkan aku."<br />
<br />
...<br />
<br />
Itu saja?<br />
<br />
Senyumku terkembang. Kutarik siku kanannya dan kutangkap telapaknya, menggenggamnya erat-erat kemudian. "Aku janji. Kamu juga, Tarrania, janji jangan pernah tinggalkan aku."<br />
<br />
Hening sesaat.<br />
<br />
"Anya?"<br />
<br />
"...<i>aku janji</i>."<br />
<br />
_____<br />
<br />
Ya, kamu <i>janji</i>.<br />
<br />
Dan salahku pura-pura tidak menyadari bahwa di balik punggungmu, dua jari tersilang. Janjimu sudah kau patahkan sejak awal. Tapi aku membohongi diriku sendiri, meyakinkan diri bahwa janjimu pasti kamu tepati.<br />
<br />
Anya, kamu dengar aku?<br />
<br />
Aku patah hati--<i>lagi</i>.<br />
<br />
_______________________<br />
<br />
Cerpen lawas ahaha. Akhirnya waktunya sudah tepat untuk mem-<i>publish</i> cerpen ini. Well, <i>dedicated</i> buat semua yang pernah berjanji, pernah menjanjikan, berusaha menepati, ataupun yang menyerah dan mematahkan. Sebelum terlambat, lebih baik janjinya ditepati ^^<br />
<br />
Ditunggu komentarnya :)Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-22336284059978746582011-12-01T19:39:00.001+07:002012-04-10T11:19:00.618+07:00Sing It, Gurl!Well, cuma mau pamer (dan minta dihujat #plakk) video pas nyanyi di acara YG Family the Gathering Jogja kemarin :)):)) Yah, silakan dihujat~<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/vgqftDRVxfM?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
Yang ^ itu video pertama.<br />
Title: It Hurts <span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">(<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 14px; text-align: left;">아파)</span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Singer: 2NE1</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Buat saya, ini lagu 2NE1 favorit saya sebenernya, untuk yang ballad. Tapi ternyata saya gagal nyanyiin lagu ini dengan apik dan pake ada acara lupa lirik segala. Plus seharusnya ada temen yang jadi backing vocal tapi ternyata dia malah ga pegang lirik. Ah sial banget, jadi keliatan ga fokus =A= Yak, silakan dihujat.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/m0cdjXg4vI4?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Di ^ itu video kedua.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Title: You're My</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Singer: Taeyang (BigBang)</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Ini lagu Taeyang yang sejak pertama denger, selalu bikin gregetan. Berasa pengen cuddle sama pacar kalo denger lagu ini, terus tidur samping-sampingan di bawah bintang (cailah~). Sayang saya ga percaya diri untuk nyanyi tanpa lirik (padahal overall liriknya hafal TT^TT) jadinya keliatan kurang maksimal. Maaf ya~ Ini juga silakan dihujat.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Kkeut, itu aja. Selamat menghujat ya~ :3 Bbyeong~</span></span></div>Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-58375523854617275322011-11-11T11:54:00.001+07:002011-11-11T12:54:56.594+07:00Hey Hey Debutante!Halo! Akhirnya gue update blog lagi. Kali ini kayaknya gue cuma mau narsis dikit, ngasih tau sekali lagi ke semua orang bahwa gue, ehem, ehehe.<br />
<br />
BERHASIL DEBUT DI PANGGUNG (jejejejeng! Eaaaa)<br />
<br />
Jadi sebenernya acaranya udah lama ya, tanggal 6 November kemarin tepatnya. Ga lama? Ya, anggep aja lama #plakk Jadi setelah tergabung dengan <a href="http://www.facebook.com/jjangkewerr" target="_blank">Jjang Kewerr Parody</a>, akhirnya sebutir Kacang kecil yang ga lupa pada kulitnya ini berhasil naik panggung (oke, kemaren sebenernya di lantai bukan panggung. But whatever. Center of attention will always considered as a stage on my eyes) dan ngedance! Muahahaha! Kapan terakhir gue ngedance di panggung, eh? SMA kelas 1. Dan itu pun modern dance awut-awutan ala anak SMA. Yah, lupakan. Masa lalu yang suram (?).<br />
<br />
Kalo ditanya gue ngedance apa kemarin, mengingat acaranya adalah acara Gathering ELF Jogja untuk comeback-nya Super Junior, jadi gue ngedance lagu-lagunya Super Junior. Yah, gue gini-gini mantan ELF ya, jadi ngerti gitu sama SuJu. Dan engga, gue bukannya 'keluar' dari ELF gara-gara pindah fandom. Gue cuma not really in to K-Pop anymore. Kalopun iya gue pindah fandom, paling gue pindah ke Runners alias Running Man Lovers :P<br />
<br />
Balik ke ngedance apa gue, well, kemarin gue salah satu dancer untuk lagu Super Girl-nya Super Junior M. Dan karena gue paling mini karena cewe sendiri (ga, ga, gue ga bikin hareem engga), jadilah gue dinobatkan sebagai Kawook alias Kacang Ryeowook :)) Dan berterima kasih jugalah gue sama si Wookie karena doi banyak nyanyi di lagu tersebut. Otomatis gue juga banyak ngeksis di barisan depan dong kkk. Jadi medley yang dibawakan oleh JKP Boys (and a girl actually, me. But well, being introduced as a boy wasn't that bad #heh) itu intro Neorago - Super Girl - Acha - dan intro plus outro Sorry Sorry :D Untuk video performance-nya, cari di facebook gue aja yak :D #males #plakk<br />
<br />
Oh iya, lupa. Nih, foto JKP Boys <strike>dan gue yang lagi bikin hareem #heh</strike><br />
<strike><br /></strike><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpixQuYz4otnyo51bUqzFNzCb8EUHj6zuFxHlp1xf-nK4x7ka2NwzY6pGeKva8EVKShH-NaaXulJlLUdWtEr1VXT7RLSiX0bzkp9Fv8od_b3Iu3tMLyPrvfK4Itqeg7ZnV_rMAmOCpnRo/s1600/JKP+Boys.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpixQuYz4otnyo51bUqzFNzCb8EUHj6zuFxHlp1xf-nK4x7ka2NwzY6pGeKva8EVKShH-NaaXulJlLUdWtEr1VXT7RLSiX0bzkp9Fv8od_b3Iu3tMLyPrvfK4Itqeg7ZnV_rMAmOCpnRo/s400/JKP+Boys.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Emang ya yang paling ganteng tetep gue #heh</td></tr>
</tbody></table>
Oke deh, itu aja sharingnya. Tanggal 12 November 2011 alias besok gue juga mau ada manggung. Ngedance lagi dan (alhamdulillah) lolos babak penyisihan Singing Competition. Jadi habis joget-joget gue bakalan nyanyi wakaka. Doain ya Guys ^^<br />
<br />
Kkeut, annyeong, BBYONG!Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-64761963173706284692011-10-02T07:51:00.002+07:002011-10-02T07:57:20.251+07:00Guess Who's the Birthday Girl ;))Of course it's ME =))<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Wow, it's October 2nd already. And it's my 20th October 2nd. Means I hit the '2-marks' already. My age now's multiple two of 10 =)) Okay, enough.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Haven't had such a cute birthday ever since, what, two years? I remember having such a lonely birthday last year, wandering around Jogja alone just like some kind of lost child or something. Ate some doughnut and stuffs--not really important stuffs. And guess what, without a boyfriend. Just like today, but darker. A lot more darker. Yea, you know what I mean.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Honestly speaking, I really really almost desperately want to have a boyfriend on my birthday. But who knows that spending 12 O'clock with friends is just... feel so great? Eventho there's no such things as a kiss on my left cheek or upper head from a boy I like (since he's busy with his newest job--hey, wait. I'm already heartbroken with him. Let's just... forget him) or even better, a boyfriend. Now I sound totally desperate, don't you think? I've been mentioning about 'wanna-hava-bf' since a week before my birthday and it's never happened. Okay, eventho my birthday hasn't coming to an end yet, but seriously, do you really think I can get a boyfriend less than 24 hours?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yea, kick my butt, slap my cheek. I need to wake up.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Last year I can't afford any cake of my own but I ate two doughnuts and feel good enough. Today I also didn't have a cake but, seriously, have you ever tried the best ice cream and burger in the world on the same day? I have. Ice cream and burger with candles on it, and I made my wish then some awkward movement for saying 'happy birthday' (it seriously is awkward, but awkwardness is always cute, isn't it?) from all Jogja Runners crew that happened to be with me. All I have tasted last night is a cold chocolate birthday 'cake' that melts inside my mouth and every single bites gave me some kind of happiness. And the burger--I ate it alone, and that was the best I ever tasted.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
I'm happy, and that's enough.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Let's just see what will happened today. There are more hours to spend as a birthday girl. Just, wish me luck, okay?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Last but not least,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Good morning and happy birthday, Me :)</div>
Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-1558840070813876522011-09-11T22:32:00.002+07:002011-09-11T22:35:57.453+07:00And Here It Comes: The Last DayHai.<br />
<br />
Ini hari terakhir gue di rumah loh.<br />
<br />
Hari terakhir gue di rumah loh, setelah lebih dari sebulan di rumah loh.<br />
<br />
Hari terakhir loh.<br />
<i><br /></i><br />
<i>TERAKHIR LOH.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Okay, I might sound really desperate. It's true tho. I am desperate. Desperately won't leave the house once again and keeping around my parents here.</i> Mama bakalan sendirian lagi dan anak-anak ceweknya yang doyan teriak-teriak resmi bubar kembali ke perantauan masing-masing. Yeap, tadi pagi adek gue Adhissa Qonita udah caw caw dari rumah dan kabarnya udah nyampe dengan selamat di kosan. Dan besok giliran gue yang berangkat, <i>say goodbye to those peaceful memories that built the piece of me.</i><br />
<br />
Saat-saat kayak gini gue selalu mikir. Apakah pilihan gue untuk merantau itu tepat, secara gue anak perempuan sekaligus anak sulung yang mereka miliki? Apakah benar gue memilih UGM untuk menyedot segala ilmu yang gue butuh untuk masa depan? Apakah yang gue lakukan ini masuk akal? Apakah gue anak babi? Oh yang terakhir engga.<br />
<br />
Tapi setelah beberapa saat mikir, gue sadar. Gue udah dikasih sesuatu yang <i>priceless</i> dari mereka: Kepercayaan.<br />
<br />
Mereka percaya ama gue, <i>and I just ruined it completely. Yet I understand,</i> gue seharusnya membayar jerih payah mereka sekuat tenaga gue, dan berhenti bertindak seenak jidat. Well, mungkin bakal sulit. Tapi gue bisa nyoba kan, walau Bokap bilang, 'jangan coba-coba. <i>LAKUKAN</i>!'<br />
<br />
Gue tau itu sulit. Tapi lagi-lagi gue memikirkan kepercayaan yang mereka kasih ke gue. Yang musti gue emban dengan kebanggaan. Yang musti menjadi motivasi buat gue menjalin masa depan dari benang-benang kecil karena gue ga tau, hasil rajutan gue bakalan jadi produk gagal, sweater tebal, atau sweater tebal yang gagal (ini apadeh?). Dan lagi-lagi gue harus merajut itu sekuat tenaga gue. Karena semampu-mampunya gue, cuma gue yang bisa ngeluarin kemampuan itu. Ya toh?<br />
<i><br /></i><br />
<i>Ah well. The tears has come.</i><br />
<br />
Gue ngetawain Qoqon tadi pagi dan, yah, <i>I feel so silly</i>.<br />
<br />
Bagaimanapun juga satu bulan setengah itu lebih dari cukup untuk membuat <i>bond</i> yang baru dengan Palembang, dengan rumah, dengan Papa, dengan Mama, dengan Abi, dengan Sabiq, bahkan dengan kamar dan guling dan kasur serta lantai. Kamar mandi dan lain sebagainya. Dengan boneka-boneka yang semakin lama semakin berdebu, dengan dinding bercorak sapi dan panggilan tiap pagi untuk membuka kamar karena Papa atau Mama mau ambil baju (yea, <i>I've told y'all already</i> bahwa kamar gue udah jadi lemari maha luas buat mereka). <i>Sounds silly but those are true</i>. Semua hal, kehidupan gue yang berbanding terbalik dengan Jogja di sini telah menciptakan ikatan baru, yang jujur aja, susah gue lepas.<br />
<br />
Ikatan ini terlalu solid, dikunci kerinduan.<br />
<br />
Tuhan, gue ga mau pergi, sumpah.<br />
<br />
Tapi yah, gue ga boleh menyia-nyiakan kepercayaan mereka (lagi) dengan tidak meninggalkan rumah ini. Karena gue tau, mereka akan jauh lebih bahagia kalau gue pulang nanti dengan keberhasilan. Karena dari segala hal, investasi dan cinta mereka yang terbesar diberikan pada kami, anak-anaknya, di mana gue adalah salah satunya. Benar kan Ma, Pa?<br />
<i><br /></i><br />
<i>I miss you Guys already, really.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>And last but not least,</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>I'll miss you, Room.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>I'll miss you,</i> Guling bau gue yang penyet gue peluk mulu.<br />
<i><br /></i><br />
<i>I'll miss you, Unlimited Internet.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>I'll miss you, everything.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>And I'm gonna miss you forever while I'm there. </i><i>But I promise, I'll turn the hell into heaven someday. Please keep praying for me. Mom, Dad, I love you.</i><br />
<br />
So, hey semuanya. <i>Besok gue pulang.
Jogja, I'm coming!!</i> XDXDSebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-22593961235764588352011-09-05T09:14:00.005+07:002011-09-05T10:28:14.525+07:00Hashtag: #memetwitSebelumnya, mari kita bahas apa itu #memetwit.
<br />
<br />#memetwit adalah salah satu <i>hashtag</i> paling tenar di antara para pengguna Twitter Indonesia yang akan dengan mudah lo jumpai di malam Jumat. Itu karena kepanjangan dari #memetwit itu sendiri adalah Memedi Twit alias twit tentang memedi/hantu. Jadi buat orang berotak kotor kayak elo, jangan kebanyakan berharap yang engga-engga *dibapuk*. Untuk mengetahui secara pasti apa itu #memetwit dan contoh-contohnya, silakan lo cek <i>hashtag</i> ini sendiri di Twitter. Inget, pastikan bukan di malam hari dan elo sudah ke kamar mandi buat pipis. Takutnya ada cerita yang ga bisa bikin lo kalem.
<br />
<br />Resminya gue diperkenalkan dengan <i>hashtag</i> ini oleh <a href="http://twitter.com/#!/abobiltiga">Bleki</a> (mengingat kita ngomongin Twitter, jadi gue kasih link Twitternya aja yak), manusia yang emang doyan cecarian di Twitter. Gue yang meski penakut emang sangat suka sama cerita serem, tentu aja langsung <i>excited</i> dan sibuk ngobrak-abrik <i>timeline</i> untuk menemukan secercah-dua cercah harapan membaca #memetwit cakep dari orang. Dari rekomendasi pertama Bleki, gue menuju beberapa orang macam Luciana Dita (@LunaDeee) atau KRMT Om Abdi (@OmAbdi) yang ternyata bukan Oom-oom *ye terus?*. Dan sejak itu setiap malam Jumat alias hari Kamis di malam hari, gue rajin ngeklik <i>hashtag</i> tersebut.
<br />
<br />Ya, gue <i>menggemari</i> #memetwit.
<br />
<br />Minggu pertama gue keracunan <i>hashtag</i> ini, gue juga melempar beberapa #memetwit. Ternyata #memetwit itu ajaib, Kawan. Dia bisa menarik peminat dan menambah followers elo dalam waktu singkat. Gue sih jarang ketiban sial ketemu setan. Tapi pengalaman gue yang maha-sedikit ternyata digemari juga hahaha. Tapi setelah itu gue makin jarang #memetwit dan mendedikasikan diri buat jadi penikmat aja. Lumayan, malem Jumat gue nambah seru dan nambah minta digampar.
<br />
<br />Buat gue #memetwit itu memberikan pengalaman baru sekaligus perasaan was-was kalo ternyata tempat yang di #memetwit-in adalah tempat yang gue tau atau lebih parah gue tinggalin. Di Jogja misalnya. Sampe sekarang gue ga bisa lupa cerita tentang Kuntilanak makan pembalut di salah satu WC mall Saphir Square. Cocok bangetlah sama kesukaan gue DDRan di sana sampe mallnya tutup. Ga akan pernah gue masuk WCnya. Ga akan pernah--tapi gue bakal tetep DDRan di sana :P *plakk*.
<br />
<br />Terakhir, buat kalian yang suka baca, suka horor, ga punya kerjaan, dan cukup berani untuk ke kamar mandi kalo mau pipis meski sendirian, gue rekomendasikan untuk membuka <i>hashtag</i> #memetwit dan membaca beberapa #memetwit berkualitas yang ada. #memetwit-er rekomendasi gue adalah:
<br />
<br />1. <b>Iriel Parmato (@irielparmato)</b> - manusianya bisa diikuti sampe tiga demit dalam sekali jalan,
<br />
<br />2. <span style="font-weight:bold;">Rayi Yudhistira (@ayieyudi)</span> - mantaff, ceritanya bertingkat keseraman maha-tinggi,
<br />
<br />3. <span style="font-weight:bold;">El Maestruk (@elsetiyawan)</span> - pernah #memetwit-an ditemenin kepala di sebelah kasurnya--kepala doang, ga ada badannya,
<br />
<br />4. <span style="font-weight:bold;">Janitra (@janitra)</span> - #memetwit serem berubah jadi konyol itu mantep banget Kakak,
<br />
<br />5. <span style="font-weight:bold;">Pocong (@poconggg)</span> - ga tau dia, percuma punya Twitter. Kadang suka nyebarin foto serem. Kalo cerita <i>ending</i>-nya suka minta sambit. Tapi keren kok, asli.
<br />
<br />Mungkin itu dulu. Mereka-mereka ini yang <i>timeline</i>-nya ga pernah absen gue pantengin tiap malam Jumat. Sisanya biasanya random, buka lewat <i>search hashtag</i> #memetwit. Kalo kalian punya rekomendasi, kasih tau gue ya. Lumayan nambah-nambah <i>following</i> #HOI.
<br />
<br /><i>So Guys, are you ready for the next Thursday Night? Well, I am.</i> Jangan lupa juga follow Twitter gue (@ehKacang) yak ;)) *malah promosi* *ditendang*.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-37099499860112950672011-09-03T13:25:00.004+07:002011-09-03T13:38:47.188+07:00아저씨는 바보니까, 나....It's because of you're that stupid, Ahjussi. You are. I mean, <i>you are</i>.
<br />
<br />Ever think about someone else's heart before? Someone else's 마음, 느낌? Or are you still living in your own precious life, with no compare? Right.
<br />
<br />And now it tears apart once again, fyi.
<br />
<br />But well, you're pretty happy there, don't you?
<br />
<br />...<i>having enough fun?</i>Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-8292766664985100862011-08-07T02:10:00.002+07:002011-08-07T02:19:10.286+07:00Let's Talk About Love: HaHaEngga, gue lagi ga ketawa. HaHa itu nama orang. Emang aneh, maklum, namanya juga orang Korea. Dan well, gue mencintai dia <i>sepenuh jiwa</i>.<br /><br /><a href="http://www.koreanmovie.com/upfile/photo_photo/simg/photo21429.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 367px; height: 550px;" src="http://www.koreanmovie.com/upfile/photo_photo/simg/photo21429.jpg" border="0" alt="" /></a>Oom-Oom ini beda 12 tahun ama gue, yang artinya kita sharing satu shio yang sama. Lahirnya tanggal 20 Agustus tahun 1979 dengan nama lengkap Ha Dong-hoon (HaHa cuma nama panggungnya). Dia ini debutnya sebagai penyanyi di Jikkiri dan sampai sekarang juga masih suka ngeluarin beberapa single unyu. Tapi doi juga main di beberapa film yang ga kalah unyu. Dan tentu aja variety show, karena dari bidang itu juga namanya tetap bersinar. Jah, gue males nyebutin tentang dia satu-satu. Toh, lo bisa cari di perut Mbah Buyut Gugel atau Kakek Wikipedia.<br /><br />Di mata gue, si pemilik bibir elastis lain selain Jun Matsumoto ini sebenernya biasa aja. Apalagi waktu pertama lihat (di variety show Korea, X-Man), pertama tahu (di HaHa-Mong Show), dan pertama kenal (di Running Man). Tapi gue jatuh cinta juga sama beliau ini, hanya gara-gara salah satu jenis DDT (iya, itu salah satu gerakan pro-wrestling) yang dia praktekin di WM7 (Wrestling Muhan 7)-nya Infinity Challenge untuk ngebanting Noh Hong-chul.<br /><br />Itu pertama kalinya mata gue berbinar kayak kemasukan bintang (cailah).<br /><br />Sejak itu gue rajin download dan minta downloadan Infinity Challenge, karena di mata gue HaHa adalah sosok lelaki yang... bener-bener ngena ama kriteria gue. Unyu, kocak, jago akting, kewl, pokoknya <i>wanjeon namja ya</i> (bener-bener cowok)! Gue suka tatapan matanya kalo lagi serius, bahkan kalo lagi kesakitan (soalnya matanya jadi dalem. Maaf HaHa Oppa. <i>I can feel your pain tho</i>). Dulu sih gue biasa aja dan cuma mencap beliau ini sebagai orang yang kocak-kocak bego dan bertampang pas-pasan (silakan tabok, gue rela). Tapi seriusan setelah lihat dia DDT-in Noh Hong-chul....<br /><br />*mimisan*<br /><br />Nanti kalo sempet gue bikinin .gif-nya deh. Barusan gue tutup lupa save dan keinginan gue bikin .gif langsung ilang ==a #keki #dihajar<br /><br />Pokoknya sih, sekarang entah kenapa gue beneran jatuh kepada si Oom-oom ini. Karena biarpun Oom-oom, doi tetep maha dahsyat di mata gue. Iya, sebut saja mata gue udah salah atau apalah. Whatever. Gue tetep menyukainya sebagai Ha Dong-hoon. Dan mungkin itu juga alasan gue lebih suka liat dia di IC ketimbang Running Man wahaha. <i>I'm a bad Runners (Running Man Lovers) but whatever :P</i><br /><br />Akhir kata, <i>HaHa Oppaneun NAEKKOYA! KKO JYO! </i>#plakkSebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-80288977266715685482011-07-26T06:41:00.002+07:002011-07-26T06:59:20.705+07:00Kepada Yang Terhormat Tuhan di TempatSelamat pagi, Ya Tuhan.<br /><br />Pagi ini saat aku terbangun di dalam kotak berdebu dan banyak nyamuk bar-barnya, aku kesulitan menghirup udaramu dan bernafas dengan lancar. Bahkan sampai sekarang tubuhku masih gemetar oleh sulitnya oksigen mengisi paru-paruku. Mama bilang tubuhku cukup panas, dan aku pribadi menganggap suaraku saat ini jelek sekali. Aku jadi tidak bisa meniru Park Bom. Oke, yang itu tidak penting.<br /><br />Tuhan yang Maha-Tahu,<br /><br />pasti tahu deh, tadi aku terpaksa mencolokkan nebulizer dan menggunakannya dalam diam di kamar Mama. Mencoba mengumpulkan kembali kekuatan untuk bernafas seperti biasa. Dan Tuhan juga pasti tahu kan, bahwa aku melakukan kesalahan yang selalu kuperbuat saat sedang sesak nafas? Ya, aku jadi hobi membentak. Bahkan Mama pasti marah padaku. Tapi tidak kuasa menahan iba yang dapat kutangkap dari matanya saat memandangku menghirup masuk uap salbutamol dari nebulizer ke dalam paru-paru. Mungkin merasa bersalah melahirkanku dengan bawaan asma.<br /><br />Tuhan, aku jadi sedih.<br /><br />Aku tahu pasti ini bukan salah Mama, murni adalah kehendak-Mu. Dan aku tahu hanya Kau yang bisa menyembuhkanku, ataupun kalau kepingin sedikit menyentilku lagi, membuatku semakin terpuruk dalam sulitnya menghirup udara. Aku mohon, Tuhan. Kesembuhanku, selain untuk diriku sendiri tentu saja, adalah untuk orang di sekitarku yang mencintaiku. Yang tidak kuasa melihatku mengais-ngais oksigen dengan sekuat tenagaku. Demi mereka yang sungguh tak ingin kusakiti lagi hatinya.<br /><br />Tuhan, masih dengar aku kan?<br /><br />Tentu saja, Tuhan kan Maha-Mendengar. Err, tapi ini kan tulisan ya. Dan aku tidak pernah dengar tentang sifat Maha-Membaca. Ada tidak Tuhan? Kalau tidak ada, anggap Maha-Melihat saja deh, tulisanku yang aneh dan tidak formal ini. Aku tahu Tuhan sibuk sih. Tapi sesekali melihat gadis berjilbab hitam ini meminta tidak ada salahnya kan. Aku juga jarang meminta macam-macam. Paling ditambahkan rejeki Papa dan Mama biar aku kecipratan dan bisa beli beberapa pasang sepatu lagi. Oke, lupakan.<br /><br />Tuhan, terakhir nih.<br /><br />Papa sedang di jalan, menuju Muara Rupit karena Nek Cik meninggal semalam. Doa kecilku yang terakhir biar Papa selamat di perjalanan dan amal ibadah Nek Cik selama di dunia tolong diterima di sisi-Mu. Bilang padanya, <i>reserved me one of Your seat there</i>. Eaaaa, aku belum terfikir akan mati muda kok Tuhan. Aku kan optimis.<br /><br />Eh, sebentar. Satu lagi, Tuhan.<br /><br />Semoga Mama segera beranjak dari kasur, berhenti malas-malasan dan bergerak ke apotik terdekat untuk membelikanku obat batuk antitusif. Dadaku sesak lagi nih, Tuhan. Terima kasih lho ya, sudah mau mendengarkan. Selamat pagi Tuhan, selamat menikmati pekerjaan-Mu hari ini.<br /><br />Tertanda, hamba kecil yang menghilang di balik kotak,<br /><br />Dee.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-32177700647563247352011-07-25T23:29:00.004+07:002012-04-10T11:16:12.749+07:00Gue, Malaysia, Singapore, dan MimpiAda korelasinya kayaknya.<br />
<br />
Soalnya setelah gue bersama-sama anak seangkatan #PWKUGM09 berangkat KKP ke Malaysia-Singapur dari tanggal 10 sampe 15 kemaren, gue mulai menanamkan mimpi-mimpi dan berusaha keluar lebih jauh lagi dari kungkungan kotak yang mengikat gue. Well, kotak-kotak yang selalu gue sangkut-pautkan sama Palembang, sama kota yang gue cinta sekaligus benci setengah mati ini.<br />
<br />
<br />
<center>Palembang kotaku, Palembang persadaku<br />Ibukota Sumatera Selatan</center><br />
...right.<br />
<br />
Tapi setiap gue kembali ke Palembang, gue akan dimasukkan ke dalam kotak lagi. Seperti saat ini.<br />
<br />
Oke, nanti dulu cerita-cerita tentang betapa <i>'keep inside the box'</i>-nya orang Palembang. Gue harus akui overall gue menyukai berada di Malaysia dan Singapur bersama seantero anak-anak angkatan 2009-nya PWK UGM. Gue bisa kenal lebih dekat lagi semua orang yang bahkan namanya kadang gue lupa (gue pernah panggil Aya dengan nama Resti di halte TeJo. Sorry Aya *sungkem*). Bisa nampang di berbagai kamera orang (wahaha) dan menikmati pelor di bus. Kayaknya kalo dihitung, gue sehari tidur mencapai delapan jam walau waktu istirahat dimulai jam sepuluh (sebelas di sana) dan musti bangun jam empat (lima di sana--tapi tetep gelepnya kayak masih tengah malem. Wewe masih keliaran tuh).<br />
<br />
Karena tujuan utama KKP (Kuliah Kerja Perencanaan) adalah jelas, membangun kami-kami, para perencana masa depan, menjadi perencana yang matang materi dan mampu menyerap yang terbaik, jadi diantarlah kami ke berbagai macam tempat yang memang menunjang Urban and Regional Planning, baik di Malaysia dan terutama Singapore. Dan jujur gue menikmati, bahkan kuliah dalam Melayu English terdengar cukup menyenangkan di kuping. Padahal kuliah pake Bahasa Indonesia aja gue lebih sering ga masuknya *ketawa*.<br />
<br />
Selain materi, hubungan sosial antara keluarga kecil PWK '09 juga jadi lebih... katakanlah, baik. Gue jadi tau ada yang lebih timid dari gue, yang lebih tebal muka, atau yang lebih 'aneh' dan loner. Wow. Gue kira ignorant di PWK '09 cuma gue. Meski tetep, yang paling bego dan parah ignorant-nya masih gue. Gue kadang gemes <i>for knowing how timid a human can be</i>, yang bahkan mau foto-foto di Merlion aja ga berani (Nisa, <i>I'm talking about you</i>). Atau yang udah sampe di Bugis tapi cuma beli kaos sepuluh dolar tiga biji (<i>still talking about you</i>).<br />
<br />
Well, sesuatu yang lebih berharga dari materi apapun di dunia.<br />
<br />
Dan berbagai perbincangan yang mendorong gue untuk kembali menemukan mimpi lalu menghargainya dengan berusaha meraih. Yea, sayangnya mimpi itu bukan untuk menjadi planner. Sighs.<br />
<br />
Ya sudahlah ya. Saat ini gue mungkin dikungkung dalam kotak kaca rapuh namun mampu melukai kalau gue paksa pecahkan (cailah). Tapi gue yakin, setiap kotak pasti punya pintu yang digunakan untuk memasukkan dan mengurung gue ke dalamnya. Jadi yang perlu gue lakukan hanya mencari pintu itu dan berusaha membukanya, <i>no matter how hard it is</i>. Namanya juga usaha toh? Apalagi karena untuk meraih mimpi gue itu, gue musti keluar dulu dari kungkungan ini, mencari kepercayaan diri dan kepercayaan dari orang lain, serta menemukan hal yang gue lewatkan terus-terusan: <i>kesempatan</i>.<br />
<br />
Well, di masa depan, sering-sering pantengin National Geographic Wild atau Animal Planet aja deh ya. Siapa tau ga sengaja ngeliat cewe pake jilbab item dengan pipi yang mulai tirus karena susah nemuin KFC di sekitaran Sungai Nil lagi megangin tubuh Black Mamba. Doain aja tuh cewe ga digigit, karena kalian bakalan susah ngeliat Adhisty Hafizanugra lagi nantinya. Wahahaha.<br />
<br />
Amin.<br />
<br />
Love, Kacangwati.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-31287598653303046522011-07-08T11:40:00.002+07:002011-07-08T11:48:38.537+07:00Sempetin Nulis :PKarena ceritanya ini detik-detik terakhir (cailah) Kacang ketemuan sama laptopnya yang buruk rupa dan huruf g-nya musti bolak-balik di-lem. Ga akan bisa nonton K-Ent di benda keramat ini sampai di atas tanggal 18 dan... OHFAK ITU MASIH LAMA!<br /><br />Ceritanya kan mau KKP nih ya. Jadilah karena OSnya ini laptop ga ori (T____T) terpaksa ini laptop ga boleh dibawa ke Malaysia-Singapur kecuali gue siap di-fine 500 SGD. Wih, enakan gue beli henpon baru ==a Jadilah nyokap bilang itu laptop kirim aja ke Palembang. Sedih sih, artinya pas ntar sampe di Jakarta gue juga ga bisa ngobatin kerinduan (astaga lebay <i>detected</i>) gue sama si benda keramat dan 'harta' karun gue di dalamnya. Makanya sekarang gue sibuk mindahin semua donlotan yang belum ditonton ke HD. Siapa tahu ada yang laptopnya OS ori dan dibawa berkelana ke KKP. Bisa numpang nyolok #plakk.<br /><br />Dan satu lagi. Ini iPod gue gimana kabarnya kalo di sana ga bisa bawa laptop? Masa iya gue ga bawa iPod? Ga bawa laptop aja udah bikin kepala gue cekat-cekit. Lah ga bawa iPod yang bahkan ke kamar mandi aja kadang gue bawa, masa gue tinggalin shodaqollahulazim di dalem koper dan dikirim ke Palembang? Bisa bengek gue ga dengerin musik atau ga liat video =A=<br /><br />Yah, sudah sih ya. Demi bisa ikut KKP dengan lancar, apa lagi yang bisa gue lakukan selain berserah pada Tuhan? #cailah<br /><br />Sudah deh. Yang penting gue sempet nulis bentar pake ini laptop. Jangan kaget aja kalo typonya banyak. Huruf g ini membunuhku #eaaaa. Yuk, adios.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-12890976834764644762011-07-06T23:48:00.004+07:002011-07-06T23:57:02.143+07:00Patah Hati :))Karena Kacang patah hati, sini Kacang kenalin sama lagu patah hatinya Kacang :)) It's <b>Quasimodo</b> by <b>SHINee</b>. Tapi karena kalian pasti ga ngerti ini lagu ngomongin apaan kalo ditulis dalam bahasa Korea apalagi hangeul, ini cuma English Translation-nya aja. Enjoy.<br /><br /><B>QUASIMODO<br />SHINee</b><br /><br />Your traces that my heart is filled with<br />Makes me able to breathe<br />When the long night is colored by the moonlight<br />Will the inescapable wait all end?<br />I wish for a miracle and ask and answer myself<br /><br />Oh, I can’t tell you about me, who wants to reach your heart<br />Like the starlight hidden behind the cold clouds<br />I love you, in the end, this painful confession<br />That lingers at the edge of my lips<br />Slides down in tears<br /><br />This arrow that’s reached my heart<br />Feels like a part of my body now<br />Even though it hurts to death<br />I can’t remove you, who’s stuck in my heart<br />Because it’s love, because for me, it’s love<br /><br />Even if I can’t have you, even when my heart<br />Is blocked in the end by the wall of sad connection<br />I love you, if it’s a place, where I can just watch you<br />Because you’re my everything<br /><br />I stay up for so many nights<br />When the starlight becomes rain<br />That doesn’t stop like my tears<br />Remember that I loved you<br /><br />Even if I can’t have you, even when my heart<br />Is blocked in the end by the wall of sad connection, I love you<br />If it’s a place, where I can just watch you<br />Because you’re my everything<br /><br />Even if I can’t have you, even when my heart (I need you)<br />Is blocked in the end by the wall of sad connection,<br />(I am trying not to cry over you, baby)<br />I love you, if it’s a place, where I can just watch you<br />(I love you, I love you)<br />Because you’re my everything<br /><br />It’s not tough, oh no<br />Because you have to be mine<br />In order for you to be you<br />Even if it hurts<br />Even if you make me cry<br />I love you<br /><br />____________<br /><br />Now let me say something :)) Buat Kakak, yang selama ini selalu disebut sebagai 'searchingan', waktu SMA dipanggil <i>d'boy</i> sampe ditulis segala di Alkena, yang sudah lima tahun ini masuk mimpi, melangkah satu-satu lebih dalam lagi ke dalam hati, dan sekarang <i>forcing</i> keluar dengan meninggalkan lubang yang gede. Maaf ya. Aku beneran lima tahun ini suka sama Kakak. Serius deh. Aku kira aku udah siap buat patah hati. Nyatanya denger lagu ini nangis juga hahaha :)) Maaf ya, maaf. Selama ini aku nanam harapan yang ga pasti, atau malah sudah pasti bakal ditolak.<br /><br />But again, appa do (even if it hurts), ullyo do (even if I cry), Saranghae (I love you) :)<br /><br />Good bye :))Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-45177464910246364442011-07-05T23:18:00.005+07:002011-07-05T23:29:39.322+07:00Kenalin, Permen Favorit GueJadi, karena gue lagi nyemil ini permen, mari gue kenalin sama permen favorit gue sepanjang masa.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-q6gkposttJe-jEca6HsTU70BC90eKjIO4cM2X3qwq-AKMwE3CTxJqIXp8RqI5nQTCWnivTKdwZF9xG8Zu7gqhLH18ISqYU04SFhniifMJuDn1Gt19xJGLge_lr4bIhG9Nj6hxP8cIQs/s1600/candy.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-q6gkposttJe-jEca6HsTU70BC90eKjIO4cM2X3qwq-AKMwE3CTxJqIXp8RqI5nQTCWnivTKdwZF9xG8Zu7gqhLH18ISqYU04SFhniifMJuDn1Gt19xJGLge_lr4bIhG9Nj6hxP8cIQs/s320/candy.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5625903770907562882" /></a><center>Looks yummy, rite?</center><br />Jadi ini permen seriusan adalah permen favorit gue. Gue pribadi sih selalu menyebutnya permen Tex*s, sesuai merk yang tertera di bungkusnya. Rasanya mantep, susu vanilla. Dan kemasannya biasa, ukurannya mungil banget, cuma sebuku kelingking. Jadilah makannya juga cepet, apalagi lo berhobi gerigitin permen keras. Kayaknya semua orang pasti udah cicip deh ini permen. Cumanya mungkin udah pada lupa kali ya, karena ini permen jarang banget bisa ditemuin. Kalopun lo nemu, kalo ga di pasar ya di pojokan supermarket, dijualnya dalam bentuk curah.<br /><br />Tapi gue musti jujur harganya lumayan mahal. 100gram-nya Rp. 4500 (kalo ga salah. Soalnya gue beli sebungkus setelah main serok dengan biadab harganya kena sebelas ribuan). Buat orang yang ga ngerti perasaan gue (cailah) pasti bilangnya gue bego. Tapi jelas, buat siapapun, sesuatu yang dia suka itu pasti <i>worthed</i> seharga berapapun. Jadi buat gue permen ini <i>worthed</i> harganya mahal.<br /><br />Gue pertama ketemu lagi ama ini permen waktu... err, SMP atau SMA. Cuma waktu kuliah gue jarang nemu lagi, sampe kemudian gue ngeliat lagi ini permen di Foodmart-nya Galeria Jogja. Thank God banget, sumpah.<br /><br />Udah ah. Gue mau nyemilin permennya lagi. Adios.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-33463516956920244552011-07-05T02:00:00.003+07:002011-07-05T02:15:23.151+07:00Hey, ChocolateIt's me again<br />Craving for your sweetness<br />Eat you up in the silent<br />But the thing is, Chocolate-sshi,<br />The reason that you're inside my mouth now,<br />Isn't him<br />Isn't that stupid forgetful<br />Stubborn little fella<br />But that man<br />Who's always come<br />And say hi<br />While I'm sleeping<br />Build a home of happiness<br />Inside my dream<br />With me, and him, and kids<br />Live happily<br />...hey<br />I'm gonna eat another bite of you<br />Cause now I still can feel it<br />The pain from God's hand<br />That just blow my dream away<br />With a quick slap<br />Smooth and fast<br />Hey, Chocolate-sshi<br />Do you think<br />I have to stop dreaming<br />Or should I wait<br />For another blow<br />On my other cheek?<br />...the pain, my friend<br />It won't go<br />Like the bittersweet<br />From a bite of you<br />...Chocolate-sshi?<br />I'm dyingSebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-77580918298232106822011-07-05T00:41:00.003+07:002011-07-05T01:07:39.774+07:00Tertampar :)Jujur, seharusnya gue berterima kasih pada Allah karena udah ditampar. Walau, well, gue pribadi belum tau ini beneran tamparan atau bukan, <i>but at least</i> gue sudah mulai terbuka dan sadar bahwa kemungkinan-kemungkinan yang selalu gue denger di lirik lagu Crush hanyalah bagian dari imaji gue. Titik.<br /><br /><center><i>'Cause the possibility<br />That you would ever feel the same way<br />About me, just too much, just too much</i></center><br /><br />...<i>then I asked to myself: really?</i><br /><br />Haha. Yang ada di bibir gue sekarang cuma <i>bitter smile</i>, seolah gue habis dicekokin jamu anti batuk kayak waktu kecil. Sekarang gue beneran tanya ke diri gue sendiri, apakah gue yakin <i>possibility</i> di lirik tersebut beneran ada? Beneran terjadi? Beneran <i>banyak</i>? Dan inilah saat di mana gue tertampar.<br /><br />Sepertinya selama ini gue cuma berdelusi.<br /><br />Yea, delusi. Ohfak.<br /><br />Sepertinya gue berdelusi bahwa kemungkinan tersebut ada, kemungkinan bahwa perasaan gue (yang juga gue belum tau pasti apaan jenisnya) disambut positif dan dia merasa hal yang sama dengan gue. Padahal kalo gue pikir-pikir, kayaknya apa yang dia lakukan ke gue ga lebih dari cara seorang senior baik hati ke juniornya. Atau kakak yang tulus ke adiknya. Atau... atau... <i>teman baik</i> ke <i>teman baik</i>nya.<br /><br />.<br /><br />..<br /><br />...yea.<br /><br />Jadi...<br /><br />...selama ini kenapa gue lari dari kenyataan meski gue ga sedikitpun berusaha menyembunyikan kalo gue selalu mikirin dia, eh? Gue bahkan berdelusi, betapa bahagianya hidup gue kalo gue beneran sama dia suatu hari nanti. Dan yea, sekarang gue bisa bilang kalo semua itu delusi. Dipikir-pikir toh, ga ada yang istimewa dari caranya memperlakukan gue. Ga ada: SMSnya biasa, kadang telat balesnya, pembicaraan juga bukannya tetek bengek basa-basi tapi emang sesuatu yang perlu diketahui. Intinya sih ya, well.<br /><br />Selama ini gue cuma berharap dalam kekosongan, berdelusi bahwa apa dan siapa yang dia maksud dalam roman kehidupan dia adalah gue, yang jelas bukan siapa-siapa, keberadaannya jauh, dan amat-sangat jarang kontak. Ketemu juga... ya, ga istimewa. Semuanya biasa. Amat biasa malah.<br /><br />Jadilah gue bilang ke <a href="http://twitter.com/abobiltiga">Ririn</a> bahwa gue bakalan berdoa ke Tuhan, minta ditunjukkan jalan kalau dia emang jodoh gue, dan 'ditampar' kalau dia bukan jodoh gue. Sebenernya Ririn melarang habis, karena Ririn sudah pernah merasakan dan menurut temen gue satu itu rasanya ga enak. Tapi kalo ga kayak gitu, gimana caranya gue mengalah ama takdir dan melupakan dia toh?<br /><br />Tapi sekitar satu jam yang lalu, sepertinya Tuhan sudah kasih gue tamparan itu.<br /><br />Meski, yah, caranya labil, lewat status doang, tapi buat gue itu tamparan yang lumayan bikin gue sadar. Bahwa ga seharusnya gue <i>stuck</i> selama lima tahun terakhir ke satu orang yang kebaikannya ke gue dia kasih juga ke semua orang. Dasar aja gue yang salah mengartikan itu sebagai sebuah perhatian khusus buat gue. Yea, lagi-lagi ketahuan kalo gue bego dan delusional parah. Semua mimpi yang gue bangun nyata-nyata cuma mimpi sepihak. Ya toh?<br /><br />Terakhir, gue musti bilang belum yakin sama tamparan Tuhan barusan. Mungkin kalo pipi satunya ditampar juga, gue baru beneran mundur. Tapi, well, musti gue akui.<br /><br />Tamparan Tuhan sakit juga. Haha.Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-30462181936088549102011-07-02T12:28:00.004+07:002011-07-05T00:41:52.393+07:00Love Actually--Bukan, Ini Bukan ResensiGue jomblo, dan gue selalu menyebut diri sendiri jomblo. Bukan <span style="font-style:italic;">single</span>. Meski jomblo punya artian yang agak kurang enak karena beberapa bilang kalo <i>single</i> artinya lo sering pacaran tapi kebetulan lagi sendiri sementara jomblo itu artinya lo sendiri karena ga laku, gue tetep lebih suka menyebut diri sendiri jomblo. Buat gue sendirian itu menyenangkan, ga musti sibuk urus ini itu soal cowok dan merasa berkewajiban mengingatkan yang terbaik, hanya untuk dibilang cerewet oleh cowok di kemudian hari. Yea, menjadi jomblo itu bikin gue bahagia.<br /><br />Sayangnya.<br /><br />Semalem gue habis main ke <span style="font-style:italic;">base-camp</span> <a href="http://www.facebook.com/jogjarunners">Jogja Runners</a>, di mana gue seharusnya menjenguk sejauh apa tim editan ngerjain episode 2. Tapi yang ada gue malah <i>fanboying</i> (secara yang diputer <i>jelas</i> MV-MV atau video-video dari <i>girls group</i>) dan... owell.<br /><br />Tertohok.<br /><br />Iya, lo ga salah baca.<br /><br />Karena kebetulan hari udah malem, salah satu anak JR memutuskan untuk <i>mbojo</i> alias malming lebih cepat sehari meskipun ada banyak orang di sana. Yah, menurut pengakuan <i>witnesses</i> lain sih, itu udah jamnya Beliau (?) tersebut pacaran. Tapi yang jadi masalah bukan itu, melainkan kalimat pembuka waktu telepon dari Beliau (?) diangkat oleh sang pacar (atau <i>soon-to-be</i> pacar).<br /><br /><i>"Lagi ngapain?"</i><br /><br />.<br /><br />..<br /><br />...<br /><br />...<i>ohfak.</i><br /><br />Saat itu gue sadar betapa rindunya gue ditanyain hal yang sama lewat telepon. Yah, kalau diinget emang udah entah nyaris atau malah lebih dari satu tahun sejak terakhir gue pacaran. Dan yang PDKT juga ga ada. Saat mendengar kalimat itu, yang sampe sekarang masih terngiang-ngiang, gue langsung CLEPP! Ketancep dengan nista.<br /><br />Gue pengen ditanyain hal serupa, <i>oleh cowok</i>, dan bukan jejadian, lewat telepon.<br /><br />Karena selama ini gue selalu <i>stuck</i> sama cowo-cowo bukan <i>gentleman</i> dan hanya sekali seumur hidup gue jadian sama cowo yang mau bayarin cewenya, gue beneran terenyuh (oke, gue ga pinter pilih kata-kata, sori) karena si Beliau (maaf Kakak. Daripada namanya disebut?) lah yang berinisiatif menelepon si cewe. Gue langsung mikir kalo pacar-pacar gue terdahulu (kecuali yang dua itu--oh, tenang, Cewenya yang Sekarang. Gue ga ada niat balikan sama mereka kok. Mereka udah punya kalian) itu cuma... <i>a bunch of... Okay, I can't curse. But seriously, why did I call them first? Even said, "okay, I'll call you then," after they texted me that they want to hear my voice?</i> Kenapa gue ga bilang, "ya udah telepon aja kalo lo mau denger." Gue sekarang merasa gue bukannya loyal, tapi bego.<br /><br />Oke, balik ke kejadian telepon-teleponannya si Beliau *digebuk orangnya*.<br /><br />...gue <i>speechless</i> deh. Mendadak WB.<br /><br />Intinya sih ya, sekarang gue jadi pengen berhenti menyebut diri sendiri jomblo. Meski menurut gue dari kata-katanya kerenan jomblo ketimbang <i>single</i> (selain kedengeran seperti jenis keju <i>slice</i>, gue lebih cinta Bahasa Indonesia, mamen), tapi sepertinya gue musti merubah diri dan bertransformasi jadi <s>kupu-kupu</s> sosok yang baru dan berstatus lain. Karena gue akan mulai membuka diri untuk pacaran lagi. Cuma gara-gara gue masih terngiang-ngiang pembukaan teleponnya si Beliau.<br /><br /><i>"Lagi ngapain?"</i><br /><br />.<br /><br />..<br /><br />...<br /><br />...<i>ohfak, again.<br /><br />I'm a single lady!!</i> #yaterusSebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-59997970198647462752011-06-30T22:00:00.002+07:002011-06-30T22:06:53.527+07:00And There's This Chocolate, Rehabbing MeWell<br />Chocolate from yesterday's saving me<br />I'm destroying it now<br />Hmm, a bar<br />Full of milky chocolate<br />It's milky<br />And it's killing me<br />The taste of heaven<br />Is now groping inside my mouth <br />I'm saved<br />Have been saved<br />What?<br />This is the best that I can have now<br />I can't just walk outside<br />Or looking out of my window<br />There'll be nothing<br />This bar of chocolate is my savior<br />The only savior<br />Ah, dairy milk, as written<br />And the taste from this bar of dairy milk<br />Is helping me now<br />A rehab, for an addict<br />MeSebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8180184309731526311.post-76739892094277546542011-06-28T13:52:00.004+07:002011-06-28T14:12:00.772+07:00Check Out the Newest MV of 2NE1: I Am The Best!<center><iframe width="560" height="349" src="http://www.youtube.com/embed/j7_lSP8Vc3o" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br /><br />It came this morning, at 7AM Indonesian Time (WIB) or 9AM KST. I actually planned to post it right after it released but failed due to oversleep (stupid me). But still, FINALLY! Let's together get our jawdropper! Bam ratatata tatatatata! BEAT!<br /><br />NB: Who wants that fvkin 'The World is Mine' chair? ME WANTS!Sebut Saja Kacanghttp://www.blogger.com/profile/04039085863227402922noreply@blogger.com0