Tuesday, July 26, 2011

Kepada Yang Terhormat Tuhan di Tempat

Selamat pagi, Ya Tuhan.

Pagi ini saat aku terbangun di dalam kotak berdebu dan banyak nyamuk bar-barnya, aku kesulitan menghirup udaramu dan bernafas dengan lancar. Bahkan sampai sekarang tubuhku masih gemetar oleh sulitnya oksigen mengisi paru-paruku. Mama bilang tubuhku cukup panas, dan aku pribadi menganggap suaraku saat ini jelek sekali. Aku jadi tidak bisa meniru Park Bom. Oke, yang itu tidak penting.

Tuhan yang Maha-Tahu,

pasti tahu deh, tadi aku terpaksa mencolokkan nebulizer dan menggunakannya dalam diam di kamar Mama. Mencoba mengumpulkan kembali kekuatan untuk bernafas seperti biasa. Dan Tuhan juga pasti tahu kan, bahwa aku melakukan kesalahan yang selalu kuperbuat saat sedang sesak nafas? Ya, aku jadi hobi membentak. Bahkan Mama pasti marah padaku. Tapi tidak kuasa menahan iba yang dapat kutangkap dari matanya saat memandangku menghirup masuk uap salbutamol dari nebulizer ke dalam paru-paru. Mungkin merasa bersalah melahirkanku dengan bawaan asma.

Tuhan, aku jadi sedih.

Aku tahu pasti ini bukan salah Mama, murni adalah kehendak-Mu. Dan aku tahu hanya Kau yang bisa menyembuhkanku, ataupun kalau kepingin sedikit menyentilku lagi, membuatku semakin terpuruk dalam sulitnya menghirup udara. Aku mohon, Tuhan. Kesembuhanku, selain untuk diriku sendiri tentu saja, adalah untuk orang di sekitarku yang mencintaiku. Yang tidak kuasa melihatku mengais-ngais oksigen dengan sekuat tenagaku. Demi mereka yang sungguh tak ingin kusakiti lagi hatinya.

Tuhan, masih dengar aku kan?

Tentu saja, Tuhan kan Maha-Mendengar. Err, tapi ini kan tulisan ya. Dan aku tidak pernah dengar tentang sifat Maha-Membaca. Ada tidak Tuhan? Kalau tidak ada, anggap Maha-Melihat saja deh, tulisanku yang aneh dan tidak formal ini. Aku tahu Tuhan sibuk sih. Tapi sesekali melihat gadis berjilbab hitam ini meminta tidak ada salahnya kan. Aku juga jarang meminta macam-macam. Paling ditambahkan rejeki Papa dan Mama biar aku kecipratan dan bisa beli beberapa pasang sepatu lagi. Oke, lupakan.

Tuhan, terakhir nih.

Papa sedang di jalan, menuju Muara Rupit karena Nek Cik meninggal semalam. Doa kecilku yang terakhir biar Papa selamat di perjalanan dan amal ibadah Nek Cik selama di dunia tolong diterima di sisi-Mu. Bilang padanya, reserved me one of Your seat there. Eaaaa, aku belum terfikir akan mati muda kok Tuhan. Aku kan optimis.

Eh, sebentar. Satu lagi, Tuhan.

Semoga Mama segera beranjak dari kasur, berhenti malas-malasan dan bergerak ke apotik terdekat untuk membelikanku obat batuk antitusif. Dadaku sesak lagi nih, Tuhan. Terima kasih lho ya, sudah mau mendengarkan. Selamat pagi Tuhan, selamat menikmati pekerjaan-Mu hari ini.

Tertanda, hamba kecil yang menghilang di balik kotak,

Dee.

4 comments:

Selfiyana Astuti said...

Aamiin, Dhis.
Mungkin asmamu adalah penyeimbang hidupmu,tp berusahalah untuk sembuh.

Sebut Saja Kacang said...

Amiiin. Ma kasih Yuk, udah ninggalin komen segala :)) Ini diusahakan kok ;)) Ma kasih :3

Kiari said...

Jagiyaaaa....kamu lagi sakit ya? Asmamu kumat ya? :((

Aih, baca tulisanmu (yang bagusnya selalu bikin aku iri) aku jadi berasa sakit juga (kan kita soulmate gituh *eaaa*). Teringat masa-masa aku kumat asma juga. Ga pernah enak, jelas. Sering bertanya-tanya juga kenapa harus "aku" yang sakit ya, tapi mau nyalahin siapa juga ga tahu, lah pada dasarnya tipikal anak asma kan emang bandel, kayak kita *plak*

But anyway, yang sabar ya, sama deh kayak badai, asma pun pasti berlalu :D Dan jadi lebih menghargai gimana enaknya bisa bernapas tanpa bantuan alat kan ya karena punya asma :D

Ini kenapa aku jadi semi-curcol *digiles* Pokoknya, cepet sembuh ya, jagi. Ga ada kamu ga rame. Tanpamu aku gamang *eaaaa*

Dear God, I sincerely beg you to heal this great little friend of mine.

Sebut Saja Kacang said...

Unnieeeee~ Iya kumat. Gapapa sih, tapi sampe sekarang masih batuk ga berdahak (which is dua kali lebih menyiksa daripada yang berdahak) dan demam dikit. Tapi setelah dikerokin agak enakan ;))

Iya ya. Asma pasti berlalu ya. Semoga berlalunya dipercepat sama Allah deh ;))

Nanti pokoknya kalo aku udah enakan dan kuat, kita musti FP XD Amin, amin, ya robbalalamin. Ma kasih doanya Unnie :*